Senin, 20 Juni 2011

Kupersembahkan Bait-bait ini Untukmu Abi Tercinta

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..
Akan sering merasa kangen sekali dengan Umminya.
Lalu bagaimana dengan Abi?
Mungkin karena Ummi lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Abi-lah yang mengingatkan Ummi untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ummi-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Abi bekerja dan dengan wajah lelah Abi selalu menanyakan pada Ummi tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……
Abi biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Abi mengganggapmu bisa, Abi akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Ummi bilang : “Jangan dulu Abi, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ummi takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Abi dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ummi menatapmu iba.
Tetapi Abi akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Abi melakukan itu karena Abi tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Abi yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ummi yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Abi benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Abi untuk dapat izin keluar malam, dan Abi bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Abi melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Abi, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Abi, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ummi….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Abi memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Abi sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika kamu menjadi gadis dewasa….
Dan kamu harus pergi belajar dikota lain…
Tahukah kamu bahwa badan Abi terasa kaku untuk memelukmu?
Abi hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Abi ingin sekali menangis seperti Ummi dan memelukmu erat-erat.
Yang Abi lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Abi melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Abi.
Abi pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Abi tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Abi adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Abi, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Abi belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Abi merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Sampai saat seseorang datang ke rumah dan meminta izin pada Abi untuk mengambilmu darinya.
Abi akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Abi tahu…..
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya….
Saat Abi melihatmu duduk bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Abi pun tersenyum bahagia….
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Abi pergi kebelakang sebentar, dan menangis?
Abi menangis karena Abi sangat berbahagia, kemudian Abi berdoa….
Dalam lirih doanya kepada Rabb, Abi berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik….
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”
Setelah itu Abi hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Abi telah menyelesaikan tugasnya….
Abi, Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..
* * * *

Di balik hati seorang Ayah (Renungan ttg Ayah)

 Semoga Menjadi pelajaran bagi yg Belum dan Sudah pernah Baca
=============================================

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.


Lalu bagaimana dengan Ayah?



Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......

Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :

"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja....

Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu.. Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...

Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah"

Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...

Ayah harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.

Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Ayah menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Ayah telah menyelesaikan tugasnya....



Ayah, papa Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Sesungguhnya Aku Mencintai-mu Hanya Karena Allah

Ketika banyak teman, sahabat, bahkan orang tua bertanya kepada saya, dengan pertanyaan yang sama, bahkan sering pertanyaan itu mereka tanyakan kepada saya, maybe mereka semua peduli, atau juga mereka tidak suka, saya juga tidak tahu. Yang pastinya saya positip thingking saja kepada mereka semua, atas kepeduliannya kepada saya yang selalu enjoy dengan status single-nya. Atau bisa jadi mereka berprasangka kepada saya, karena saya sudah cukup umur untuk melakukannya,atau mereka merasa terusik dengan status single saya, atau saya tidak laku-laku, atau juga saya tidak mempunyai cinta……upsss!!, yang jelas saya masih punya cinta dan mencintai someone….ehmmmmmm….kalau anda bertanya kepada saya siapa someone itu, dan kapan merealisasikannya, tunggu saja tanggal mainnya, dan jawaban yang standar itu yang selalu saya lontarkan kepada mereka. Kembali kepada permasalahan awal tadi, tentang pertanyaan yang sering di lontarkan kepada saya, apa sih pertanyaan itu,yaitu; “kapan anda menikah?”. Dengan mendengar pertanyaan itu, bahkan saking seringnya mendengar kata-kata itu saya jadi tertantang ingin menuliskannya dalam sebuh catatan kecil disni. Saya ingin menulis tentang cinta, yang sebenarnya juga saya bukan ahli cinta, dan saya juga tidak tahu apa sebenarnya makna cintai itu. Tapi saya sedikit ingin menulis cinta menurut persepsi saya, karena cinta banyak makna, banyak persepsi, banyak definisi, dan banyak pujangga-pujangga yang telahmenyanyikannya tentang cinta. Sampai kapan pun cinta, masih tetap relevan untuk dibahas. Ia tidak akan mati ditelah waktu, masa dan jaman. Karena ia mengandung makna dibaliknya, yang selalu asyik untuk diperbincangkan, apakah dikalangan anak-anak muda, ABG, atau pun orang tua sekalipun, bahkan anak-anak yang masih butuh tentang cinta orang tuanya.
Tidak akan ada habis-habisnya pembahasan tentang cinta, sampai-sampai saya sendiri pun bingung, apa sih sebenarnya cinta itu? Ada suatu ungkapan yang mengatakan; “tidak ada seorang manusia pun yang tidak mengetahui cinta……,namun tidak ada yang memahami apa itu cinta?”(Al-Syeikh Ali al-Thanthawi). Banyak orang yang mengetahui tentang cinta, akan tetapi dibalik makna cinta tersebut, sangat sedikit sekali memahaminya. Apakah cinta itu, hanya sebatas pasangan seorang kekasih, antara seorang perempuan dan seorang laki-laki, atau hanya sebatas cinta orang tua terhadap anaknya, atau sebaliknya. Dan begitu juga, segalanya kita lakukan atas namanya cinta, tapi yang pasti cinta kita kepada manusia tidak melebihi cinta kita terhadap Tuhan. Ada juga yang mengatakan; “cinta adalah pengalaman hidup…,tidak ada yang menderita karena cinta, kecuali mereka yang pernah mengalaminya”. (Simone de bouvoir ). Cinta adalah pengalaman yang begitu tinggi dan berkaitan dengan perasaan. Banyak orang yang mengatakan, jangan bercinta kalau takut sakit hati. Itu ungkapan yang saya sering dengar dari berbagai kalangan yang pernah mengalami rasa manis dan pahitnya tentang cinta. Menurut para psikolog, kebutuhan terpenting manusia adalah kemampuannya untuk mengatasi keterasingan dan kesendiriannya. Dan tidak ada cara lain, selain cinta yang menjadi satu-satunya sarana untuk berinteraksi dengan orang lain ataupun segala hal yang ada di sekitarnya. Cinta adalah satu-satunya solusi bagi manusia untuk keluar dari penjara subjektifitasnya agar leluasa dalam berinteraksi dan mendapatkan perhatian dari orang lain. Tanpa adanya cinta, hidup akan berubah menjadi penjara individualisme dan keterasingan yang menyakitkan. Hal serupa juga di ungkapkan oleh seorang penyair Arab klasik;
إِنِّي أُحِبُّكَ حُبًّا لَيْسَ يَبْلُغُهُ فَهْمِيْ وَلَا يَنْتَهِي وَصْفِيْ إِلَى صِفَتِهِ
أَقْصَى نِهَايَةِ عِلْمِيْ فِيْهِ مُعْتَرِفِيْ بِعَجْزٍ مِنِّيْ عَنْ إِدْرَاكِ مَعْرِفَتِهِ
“How I love you with love that I can not understand”
“My words can not describe the privilege of my love”
“I know, inside my love there is a recognition”
“Sungguh aku mencintaimu dengan cinta yang tak mampu aku pahami”
“kata-kataku tak mampu menggambarkan keistimewaan cintaku”
“yang aku tahu, di dalam cintaku ada sebuah pengakuan”

Memang sangatlah indah ketika Tuhan menciptakan manusia dari tanah, dan meniupkannya nafas-nafas cinta ke dalam tanah tersebut. Saya akan mengambil satu kisah dari seorang Thabi’in yang mulia, ia adalah Abu Idris al-Khulaniyyu, beliau datang ke suabuh masjid yang bernama Himsha, di dalam masjid tersebut beliau menemukan sebuah acara pengajian yang sekaligus dihadiri oleh sebahagian para sahabat Rasulullah saw. Ia pun ikut bergabung dalam pengajian itu, seraya mendengarkan pembicaraan dalam pengajian tersebut. Sedangkan dalam isi pengajian itu banyak menceritakan dan memuji tentang Rasululllah Saw. Dengan penuh perhatian dan kecintaan. Diantara mereka ada seorang laki-laki yang mempunyai wajah yang tampan lagi cerdas dalam berfikirnya. Apabila para sahabat berselisih dalam suatu perkara atau permasalahan, maka mereka menanyakan kepadannya. Dan mereka pun senang dengan setiap jawabannya. Setelah kumpulan pengajian dalam majlis selesai, kemudian para sahabat pulang menuju rumahnya masing-masing. Sedangkan Abu Idris sangat menyesal karena tidak sempat mengenal nama salah seorang daripada mereka dan tidak juga ia sempat mengetahui tempat tinggalnya. Lalu ia pulang kerumah dengan membawa kesedihan yang mendalam dalam hatinya. Sampai dirumahpun ia tidak bisa tidur nyenyak yang ada malah bingung, bimbang dan sedih, seraya ia menyesali dirinya yang tidak bisa mendapatkan kesempatan yang berharga itu. Sehingga waktu pagi pun datang tak terasa, kemudian ia pergi lagi kemasjid dengan sebuah harapan mudah-mudahan bisa menemukan mereka kembali. Setibanya di mesjid ia hanya menemukan seorang laki-laki yang sedang melakukan shalat. Lalu ia menghampiri seseorang yang sedang shalat tersebut, dengan harapan semoga dia bisa menjawab segala kegundahan, dan kesedihan yang dirasakannya selama ini. Dengan penuh kesabaran ia menunggu dia selesai melakukan shalatnya. Wooooooow, ternyata setingkat Thabi’in saja, ketika sedang memikirkan sesuatu tentang keingin tahuannya, atau kecintaanya terhadap sesuatu, ia gundah gulana, apalagi setingkat saya, dan anda yah..ehmmm, tidak bisa terbayangkan gimana rasanya. Tapi jangan salah sangka dulu, Abu Idris, seorang Thabi’in itu bukan gundah karena cinta terhadap lawan jenis, akan tetapi beliau mencintai seorang sahabat yang mempunyai ilmu banyak yang belum sempat ia tanyakannya. Lanjut kepada cerita tadi, Setelah dia selesai melaksanakan shalatnya, kemudian ia mengahampirinya seraya berkata; “Wahai hamba Allah! Demi Allah sesungguhnya saya mencintai anda karena Allah Swt”. lalu seorang laki-laki tersebut mengalihkan pandangan matanya kepadanya. Dengan penuh rasa kasih sayang laki-laki tersebut menjawab; “Sesungguhnya anda mencintai saya karena Allah?”. Kemudian ia menjawab; “Ya! Demi Allah sesungguhnya saya akan mencintai anda karena Allah”. Lalu seorang laki-laki itu berkata lagi; “Berikanlah kabar gembira kepada saya, karena sesungguhnya saya telah mendengar Rasulullah Saw. beliau bersabda; “Sesungguhnya dua orang yang saling mencintai dengan keagungan-Ku (karena Allah) maka ia berada dalam naungan Allah dan naungan Arasy’-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naunga-Nya”.
Setelah mendengar jawaban dari sahabat Rasulullah tadi, Kemudian Abu Idris bertanya; “Siapa anda! Semoga Allah mmberikan rahmat kepada anda?” Lalu ia menjawab; “saya adalah Ubadah bin al-Shamit”. Dan ia bertanya lagi, lalu siapa yang bersama laki-laki itu yang telah berkata kepada saya sebelum anda?”. Ia adalah Mu’az bin Jabal”. kemudian Abu Idris, pulang dengan membawa kegembiraan yang tak terhingga. Sehingga segala kegundahan yang selama ini dirasakannya sirna dengan seketika. Ini adalah hanya sepenggal kisah seorang thabi’in yang mencintai sahabat rasulullah, cinta mereka bukan cinta karena hawa nafsu, seperti saya, munkin juga anda yang mencintai lawan jenis, terkadang hanya hawa nafsu yang sering dikedepankan, emosional yang dikedepankan, bahkan bentuk fisik yang dikedepankan, itulah cinta orang yang kurang landasan. Akan tetapi cinta mereka benar-benar dilandaskan cinta karena Allah. Dan cinta yang dilakukan mereka pun akan mendapatkan naungan dari Allah nantinya. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh rasulullah saw.

Jam piket organ tubuh

LAMBUNG
Jam 07.00 - 09.00
Jam piket organ lambung sedang kuat, sebaiknya makan pagi
untuk proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari.
Minum jus atau ramuan sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut
masih kosong sehingga zat yang berguna segera terserap tubuh.


LIMPA
Jam 09.00 - 11.00
Jam piket organ limpa kuat, dalam mentransportasi cairan
nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam-jam ini
mengantuk, berarti fungsi limpa lemah.
Kurangi konsumsi gula, lemak,minyak dan protein hewani.


JANTUNG
Jam 11.00 - 13.00
Jam piket organ jantung kuat, harus istirahat, hindari panas
dan olah fisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita
gangguan pembuluh darah .


HATI
Jam 13.00 - 15.00
Jam piket organ hati lemah, bila orang tidur, darah merah
berkumpul dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi
sel-sel hati.
Apabila fungsi hati kuat maka tubuh kuat untuk menangkal semua
penyakit.


PARU-PARU
Jam 15.00 - 17.00
Jam piket organ paru-paru lemah, diperlukan istirahat, tidur
untuk proses pembuangan racun dan proses pembentukan energi
paru-paru


GINJAL
Jam 17.00 - 19.00
Jam piket organ ginjal
kuat, sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses
pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.


LAMBUNG
Jam 19.00 - 21.00
Jam piket organ lambung lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi
makan yang sulit dicerna atau lama dicerna atau lebih
baik sudah berhenti makan


LIMPA
Jam 21.00 - 23.00
Jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun
dan proses regenerasi sel limpa. Sebaiknya istirahat sambil
mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk meningkatkan
imunitas.


JANTUNG
Jam 23.00 - 01.00
Jam piket organ jantung lemah. Sebaiknya sudah beristirahat
tidur, apabila masih terus bekerja atau begadang dapat
melemahkan fungsi jantung.


HATI
Jam 01.00 - 03.00
Jam piket organ hati kuat. Terjadi proses pembuangan
racun/limbah hasil metabolisme tubuh. Apabila ada gangguan
fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata. Apabila ada
luka dalam akan terasa nyeri.


PARU-PARU
Jam 03.00 - 05.00
Jam piket organ paru-paru kuat, terjadi proses pembuangan
limbah/racun pada organ paru-paru, apabila terjadi
batuk, bersin-bersin
dan berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru-paru.
Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi
paru yang sehat dan kuat.


USUS BESAR
Jam 05.00 - 07.00
Jam piket organ usus besar kuat, sebaiknya biasakan BAB secara
teratur.

Selasa, 25 Mei 2010

Kupersembahkan Bait-bait ini Untukmu Ummi Tercinta..

Ketika Ummi sekarang sudah mulai tua dan renta,
Dan bukanlah seperti Ummi yang dulu lagi..
Maka berusahalah mengerti dan bersabarlah sedikit terhadapnya..
* * *
Ketika pakaian Ummi sekarang kotor karena makanan,
dan ketika Ummi lupa cara memakai pakaian,
Ingatkah kamu bagaimana Ummi dahulu mengajarimu berpakaian di waktu kecil..?
Ketika Ummi berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar,
Maka bersabarlah mendengarkannya..
Ingatkah kamu ketika kecil, Ummi harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali diceritakan agar kamu bisa tertidur..?
* * *
Ketika Ummi memerlukanmu untuk membantunya,
Janganlah kamu menolak apalagi marah kepadanya..
Ingatkah kamu sewaktu kecil, ia harus bersusah payah agar bisa membantumu berhasil..?
Ketika Ummi tak paham dengan hal-hal yang baru,
Janganlah kamu sekali-kali menertawakannya..
Pikirkanlah bagaimana dulu Ummi begitu sabar menjawab setiap pertanyaan “MENGAPA” darimu..
* * *
Ketika Ummi kini tak dapat berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang masih kuat untuk memapahnya..
Ingatkah kamu sewaktu kecil, Ummi senantiasa memapahmu agar kamu bisa belajar berjalan..
Ketika Ummi lupa akan apa yang sedang dibicarakan,
Berilah Ummi waktu dan kesempatan untuk mengingatnya..
Karena sebenarnya bagi Ummi, apa yang dibicarakan tidaklah penting asalkan kamu disampingnya mendengarkannya, Ummi sudah puas..
* * *
Ketika kamu memandang Ummi mulai menua dan tak berdaya, janganlah bersedih,
Mengertilah, dukunglah Ummi seperti Ummi menghadapimu ketika kamu mulai belajar melihat kehidupan ini..
Ingatkah waktu itu Ummi memberi petunjuk bagaimana cara menjalani kehidupan ini..?
Sekarang temanilah dirinya dalam menghabiskan sisa-sisa hidupnya..
Berilah Ummi ketulusan cinta dan kesabaranmu, Ummi akan memberikan senyuman terindah untukmu,
Dalam senyumnya terdapat rasa bangga dan kebahagiaan cinta yang tak terhingga untukmu..
Yang tak akan lekang oleh waktu..bahkan ketika ajalnya telah diambang pintu..
Ummi, Ananda sangat mencintaimu….